EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa, mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa.
Di tengah program yang digencarkan oleh pemirintah ini, keikutsertaan masyarakat Bontang mengalami penurunan selama periode Maret 2020.
Baca juga: DSPM Bontang Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Bonles
Meminjam data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) Bontang, jumlah peserta KB pada bulan Januari 2020, terdata sebanyak 18.863 warga mengikuti program KB. Pada bulan Februari terdapat 18.709. Sedangkan pada bulan Maret terdapat 17.974, atau berkurang sekitar 735 warga.
Dijelaskan Kepala DP2KB Bontang Bahtiar Mabe, ada beberapa faktor yang menyebabkan menurunnya keikutsertaan masyarakat Bontang terhadap program KB. Seperti, perpindahan penduduk, berkurangnya pasangan usia subur, bercerai, meninggal dunia, serta faktor lainnya.
"Penurunan ini juga karena adanya kekhawatiran masyarakat untuk datang ke faskes (fasilitas kesehatan) di tengah pandemi (Covid-19 ini," kata Bahtiar di Kantornya, Rabu (15/4/2020).
Tonton juga video: DSPM Bontang Masih Lakukan Pendataan Calon Penerima Bantuan Rp 500 Ribu
Padahal, kata Bahtiar, meski di tengah pandemi, pihaknya tetap memberikan layanan KB kepada masyarakat seperti biasa. Hanya saja ada tiga jenis KB yang sementara di tunda, selain itu pelayanan tetap berjalan normal.
"Intinya pemerintah tetap konsen memberikan pelayanan KB bagi masyarakat," terangnya.
Dengan mengedepankan keselamatan di tengah pandemi ini kata Bahtiar, "DP2KB menggunakan medsos serta group Whatsapp dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat Bontang," pungkasnya.(adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !