EKSPOSKALTIM.COM - Anggota DPRD Kutim, Rahmadani mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten mengalokasikan anggaran beasiswa untuk kebutuhan tenaga medis. Usulan itu disampaikan atas solusi minimnya tenaga dokter spesialis di Kutim.
Ramadhani menegaskan krisis dokter spesialis ini tak boleh dianggap sepele. Karena berimbas terhadap pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Karena itu dia telah menyuarakan persoalan ini hingga beberapa kali. Salah satunya di dalam rapat dengan Dinas Kesehatan dan pihak Rumah Sakit.
“Saya sudah menyarankan saat rapat dengan pihak RS dan pemerintah daerah, bahwa ada ratusan hingga ribuan putra-putri daerah yang sekolah di luar daerah. Ada beberapa persen yang mengambil jurusan kedokteran. Jadi mereka seharusnya mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah, agar setelah lulus bisa mengabdi di Kutim,” ungkap Ramadhani saat diwawancara, Senin (6/11/2023).
Ramadhani menekankan pentingnya menyertakan klausul pengabdian pada daerah dalam regulasi beasiswa ini, memastikan bahwa penerima manfaat akan berkomitmen untuk berpraktik di Kutim setelah lulus.
“Jangan setuju, jika sudah dibiayai Kutim mereka malah bekerja di luar. Mereka harus mengabdi di sini setidaknya selama 5 sampai 10 tahun,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kutim dapat mengatasi kekurangan tenaga dokter spesialis dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan di daerah.
Ramadhani menjelaskan bahwa kekurangan dokter spesialis ini menimbulkan masalah serius bagi masyarakat Kutim. Pasien terpaksa dirujuk ke luar daerah untuk perawatan medis tertentu, menimbulkan biaya yang besar.
"Imbasnya pasti ke masyarakat, maka dari itu diperlukan terobosan agar persoalan ini bisa selesai," tutupnya. (Adv DPRD Kutim)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !