EKSPOSKALTIM, Bontang – Menjelang hari raya Idul Adha 1437 Hijriyah atau hari raya kurban, penjual hewan kurban musiman mulai bermunculan di Kota Bontang. Tak tanggung-tanggung, demi memenuhi hasrat pembeli di Kota Bontang, para pedagang ini mendatangkan hewan kurban dari luar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah seorang peternak sekaligus pedagang sapi kurban yang ditemui di depan Pesantren Hidayatullah misalnya, mengaku sapi yang ia jual tersebut sengaja didatangkan dari daerah di Nusa Tenggara Barat. Karena menurutnya, sapi dari NTB memiliki kualitas bagus serta lebih berisi (gemuk).

"Untuk harganya sendiri mulai dari Rp12 jt sampai Rp30 jt satu ekornya. Untuk membawa dari NTB, kami membawa pake kapal dan di turunkan di Samarinda," kata Abdullah, saat ditemui di depan Pesantren Hidayatullah, jalan Imam Bonjol, Bontang Utara, Selasa (23/8) siang.

Diimbukannya, makanan sapi dari NTB ini lumayan sulit ditemukan. Pasalnya, makanan yang cocok dengan hewan ini hanyalah lamtorogung, sejenis petai kecil. Makanan tersebut hanya ia dapatkan di kilo 24, arah Bontang - Samarinda.

"Dengan adanya hewan kurban ini, harapan saya masyarakat bisa melakukan Idul Adha dengan sangat baik, dan kami memberikan hewan yang terbaik juga kepada masyarakat," tandasnya.

Ditempat berbeda, pedagang sapi bernama Haeruddin mengaku mendatangkan sapi kurban dari Sulawesi. Sedikitnya, ada 30 ekor sapi yang ia datangkan dari Sulawesi dengan harga jual yang bervariatif, disesuaikan dari segi besar dan kualitasnya.

"Kalau kecil ya kecil juga harganya, yang kecil biasanya Rp17 jutaan mas,” kata Haeruddin di jalan WR Supratman, Bontang Selatan, Selasa (23/8) Siang.

Haeruddin mengaku, sebelum dibawa ke kota taman untuk dijadikan hewan kurban, sapi tersebut terlebih dahulu dicek kesehatannya saat masih berada di Sulawesi.

"Kalau belum kita tahu kesehatannya, sapi-sapi ini tidak dibolehkan untuk dibawa menyebrang ke Kalimantan. Nanti setelah cek kesehatan, baru lah kami bisa bawa kesini dan siap untuk dijadikan hewan kurban," tutupnya.