EKSPOSKALTIM, Mahulu - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Melkior Paron Tingan mendukung penuh atas wacana pemangkasan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang tengah beredar saat ini.
Paron (akrab ia disapa,red) menilai bahwa jumlah Tenaga Honor yang ada di Mahulu telah masuk dalam zona overload, dimana fungsi dari tenaga honor tersebut telah melebihi kebutuhan yang ada. Sehingga, beberapa pegawai tidak efektif dalam pekerjaannya.
"Saya mendukung dengan adanya pemangkasan tenaga TKK atau PTT, dengan syarat bahwa pemerintah harus selektif nantinya dalam melakukan perekrutan kembali. Dengan kondisi overloadnya pegawai Honor ini, itu harus segera dilakukan rasionalisasi," kata Paron kepada eksposkaltim melalui via telepon genggam, Selasa (5/12/2016).
Menurut Paron, dengan overloadnya jumlah Tenaga Honor yang ada, hanya akan berdampak pada pengeluaran daerah yang membengkak. Jika terus dilakukan pembiaran terhadap permasalahan tersebut, ia yakin jumlah Tenaga Honor akan terus bertambah setiap tahunnya.
"Kita tidak bisa biarkan ini terus berlanjut dengan terus bertambahnya jumlah pegawai honor. Otomatis, akan mempengaruhi pada pengeluaran daerah. Belanja pegawai kita akan terus membengkak, sedangkan sebagian dari TKK atau PTT tidak efektif dalam kinerja kerjanya," pungkasnya.
Paron berharap, Pemerintah segera sadar terhadap permasalahan tersebut, dengan segera melakukan seleksi terhadap para TKK, melalui Uji Kompetensi yang dapat menghasilkan tenaga yang lebih komparatif dan efisien sebagaimana fungsinya.
"Saya berharap kedepannya dilakukan tes kompetensi dalam perekrutan tenaga honor, dipilih betul-betul orang yang mau bekerja, bukan yang datang bekerja hanya internetan, nonton, bahkan tidak hadir hanya nitip absen dengan temannya, hal ini yang salah," tutupnya. (Adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !