EKSPOSKALTIM, Bontang - Dewan Perwakilan Kecamatan (DPK) Perkumpulan Aparatur Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (P-Apdesi) Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Timur menilai hasil mutasi jabatan di Kecamatan Marangkayu beberapa waktu lalu, sarat dengan Nepotisme.
Pasalnya, hasil mutasi tersebut atas rekomendasi oleh oknum-oknum tertentu, tanpa melalui Baperjakat. Atas dasar itulah DPK P-Apdesi Marangkayu berunjuk rasa di Kantor Kecamatan Marangkayu, Kamis (26/1/2017) kemarin.
Dalam Aksi unjuk rasa itu, DPK P-Apdesi Kecamatan Marangkayu menyatakan sikap penolakan terhadap hasil mutasi, dan menarik diri sebagai panitia pelaksana dari semua kegiatan pemerintah kecamatan.
Tak hanya itu, mereka pun meminta untuk segera diusut tuntas oknum yang telah mengatasnamakan para Kepala Desa, yang meminta untuk dilakukannya mutasi di Kecamatan Marangkayu ini.
(Baca juga: Waspada! Tembakau Cap Gorilla Itu Tergolong Narkotika Tingkat Satu)
Bila tuntutan mereka tidak diindahkan (direspon, red), mereka pun mengancam untuk tidak mendukung pencalonan Rita Widyasari dalam Pilgub 2018 mendatang.
"Unjuk rasa ini diikuti 6 Kepala Desa diantaranya Kades Semangkok, Kades Perangat Baru, Kades Bunga Putih, Kades Sebuntal, Kades Sambera Baru dan Kades Perangat Selatan," Kata Kasat Sabhara Polres Bontang, Iptu Rusianto, disela-sela aksi unjuk rasa, saat dihubungi Eksposkaltim melalui via telepon, Kamis (27/1/2017) sore.
Di depan para demonstran, Camat Marang Kayu, Hamzah berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka ini ke Bupati Kutai Kartanegara Rita Widysari.
Hamzah pun meminta pihak kepolisian untuk mengungkap dan mengusut oknum yang mengatasnamakan para kepala Desa itu, yang meminta dilakukannya mutasi di wilayah Kecamatan Marangkayu.
"Dari hasil orasi tersebut selanjutnya akan disampaikan ke pihak Bupati, dan polisi diminta untuk mengawal itu hingga selesai agar berjalan kondusif," tukasnya.
EOV: Pesta Adat Pelas Tanah Kutai Timur 2016 Eps.2 ekspos tv








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !