EKSPOSKALTIM, Bontang - Dalam Operasi Anti Narkotika (Antik) 2017 Kapolres Bontang AKBP Andy Ervy mengaku akan mengedepankan fungsi reserse pada Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba).  

Hal itu dilakukan untuk memudahkan pihaknya dalam melakukan penindakan terhadap para pelaku penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Bontang, di antaranya wilayah Muara Badak, dan Marangkayu serta Kota Bontang itu sendiri. 

Kata Kapolres, Ops Antik sendiri akan berlangsung selama dua pekan, terhitung sejak 6-20 April. Kapolres juga mengaku pihaknya tak akan tebang pilih terhadap para pelaku penyalahgunaan narkoba, baik itu bandar, pengedar, kurir, maupun pengguna. 

“Seperti tahun sebelumnya, dalam Operasi Antik 2017 ini, kami memiliki target yang harus dipenuhi. Tahun ini kami turunkan 17 personil dengan target 2 kasus selama operasi berlangsung,“ bebernya. Senin (17/4) 

Pada operasi narkotika kali ini, Kapolres juga menambahkan, pihaknya takkan lagi menggunakan tahapan sosialisasi, namun akan langsung mengedepankan upaya penindakan.  

"Giat ini kami langsung tindak tanpa lakukan sosialisasi," terangnya. Sejauh ini, sejak Ops Antik digelar sampai Sabtu (15/4) lalu, pihaknya telah mengungkap 8 kasus dengan 9 tersangka tindak penyalahgunaan narkotika dan kesemuanya adalah pengedar.  

Dalam giat ini pula, Andy menuturkan ucapan terimakasih kepada masyarakat yang selama ini telah membantu polisi dalam memberikan informasi peredaran narkoba. Ia juga menghimbau kepada warga Bontang agar tidak lagi main-main dengan narkoba.  

"Sekali lagi kami tegaskan di sini khususnya warga Bontang untuk tidak sekali-kali mencoba namanya narkoba karena kami tidak akan kompromi," tegas Andy.

Sekadar diketahui, Ops Antik digelar di seluruh wilayah Indonesia dari 6 hingga 20 April 2017 mendatang.