EKSPOSKALTIM, Samarinda - Pergaulan bebas dewasa ini telah menjadi masalah sosial yang cukup memprihatinkan. Di tengah kemajuan zaman globalisasi, kemajuan teknologi, pergaulan anak muda semakin hari semakin mengkhawatirkan. Termasuk di Bumi Etam. Butuh kampanye spiritual yang masif, untuk menjangkau generasi muda agar terhindar dari pergaulan bebas yang meresahkan.

Menurut Komisi IV Anggota DPRD Kaltim Rita Artaty Barito, penyakit masyarakat, kata dia, tidak bisa hanya diserahkan kepada orangtua dan lembaga pendidik, yaitu, sekolah dan perguruan tinggi. Akan tetapi, menurutnya, dibutuhkan juga peran para ulama untuk menekan fenomena pergaulan bebas tersebut.

"Anak-anak muda mulai lemah imannya. Sudah tidak ada lagi tata krama dan taat aturan agama. Butuh peran ulama," katanya usai hearing dengan Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (NU) Kaltim, di Karang Paci, Rabu (18/10/2017).

Menurut politisi Golkar ini, peran ulama dalam berdakwah sangat penting. Dengan kegiatan dakwah para ulama yang masif, baik secara formal maupun informal, maka wadah spiritiual dapat menjangkau lebih luas, termasuk kepada kaum mileniel.

Baca juga: Warga Penajam Hilang, Diduga Diterkam Buaya

"Kita semua tau, internet mudah diakses siapa saja, dimana saja. Seolah-olah anak muda ini berjalan masing-masing tanpa tujuan dan arah, karena minimnya pengetahuan agama," ujar ibu tiga orang anak ini.

Sebagai contoh, lanjutnya, baru-baru ini kasus narkoba pil PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) di Kota Samarinda cukup membuatnya prihatin. Menurutnya, untuk memberantas penyakit masyarakat tidak hanya dibutuhkan melalui tindakan, tapi dibutuhkan pencegahan.

Hal ini penting, dengan pencegahan maka dampak dari penyakit masyarakat tersebut bisa dikendalikan. "Ancaman pergaulan bebas ini kan, bisa narkoba, paham radikal, seks bebas. Makanya kita butuh penguatan spiritual agar kepribadian anak-anak muda kita bisa kokoh imannya agar bisa menghindari pergaulan tersebut," paparnya.

Rita menambahkan, hal ini sangat penting karena bisa mengganggu masa depan penerus bangsa, anak-anak muda, yang dapat mengganggu keutuhan dan persatuan.

"Makanya kita minta peran ulama. Mungkin dengan dakwah-dakwahnya yang menarik. Yang kekinian. Kegiatan agama bisa lebih digiatkan, melalui media televisi dan radio. Kami akan mensupport lembaga dakwah para ulama, termasuk Nahdhatul Ulama. Kami berharap setelah kami membantu, para ulama bisa aktif menanamkan akhlak budi pekerti yang baik kepada generasi muda kita," harapnya. (adv)

VIDEO: Iklan Pesta Adat Pelas Tanah 2017 Kutai Timur

ekspos tv