EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Angkutan daring ojek online atau Gojek kembali bersitegang dengan para sopir angkot di Kota Samarinda, Selasa (23/1/2018) siang tadi. Keributan tersebut terjadi di Jalan DI Panjaitan, Samarinda Utara.

Kejadian bermula saat seorang sopir ojek berbasis daring berinisial AR tengah istirahat di salah satu warung, tak jauh dari Terminal Lempake, sekitar pukul 12.00 Wita. Saat istirahat tersebut, tiba-tiba ia didatangi oleh oknum sopir angkutan kota (angkot) trayek B (Pasar Pagi-Lempake) bersama rekan-rekannya. Saat itu, AR diintimidasi seketika.

“Saya dikira ingin mengambil penumpang,” katanya, saat dimediasi oleh jajaran Polsek Samarinda Utara.

Baca: KPK Rilis Kekayaan Cagub dan Cawagub Kaltim 2018, Awang Ferdian Terkaya

AR merasa tak terima, karena ia merupakan warga setempat. Kabar ini pun langsung membuat pengemudi ojek online lainnya naik pitam. Mereka mengetahui informasi tersebut dari group pesan singkat WhatsApp.

“Teman-teman yang lagi didekat Terminal Lampake segera merapat ke Terminal Lempake, titik kumpulnya di Alaya,” tulis salah satu pengemudi ojek online, rekan AR, ke group WA para pengemudi ojek online tersebut.

Singkatnya, puluhan pengemudi ojek online pun berkumpul di perkantoran Alaya, sekitar 100 meter dari Terminal Lempake. Mereka berkumpul dalam bentuk solidaritas terhadap rekannya. Tak berselang lama, sempat terjadi aksi bentrok antar kedua kelompok tersebut dipicu oleh oknum provokator.

“Kan sudah disepakati bersama waktu itu oleh pemerintah dan Dishub, bahwa ojek online tidak boleh ambil penumpang di Terminal Lempake dan di pinggir jalan. Dan kami merasa sering melihat mereka (ojek online) ambil penumpang,” ucap salah satu sopir angkot yang enggan disebutkan namanya tersebut, di Terminal Lempake. Para sopir angkot trayek B pun sempat mogok dan berkumpul di Jalan DI Panjaitan.

Mengetahui kejadian tersebut, jajaran Polsek Samarinda Utara langsung memediasi kedua pihak yang bertikai tersebut. Kapolsek Samarinda Utara Kompol Ervin Suryatna mengatakan, kejadian terjadi karena persoalan salah paham. Dalam mediasi tersebut diketahui, bahwa pengemudi ojek online diduga tengah menunggu penumpang oleh oknum sopir angkot.

Polsek Samarinda Utara langsung memediasi kedua pihak yang bertika.

“Hanya salah paham. Saya minta dinginkan tolong semua pihak dinginkan hati dan pikiran. Mari kita ciptakan Kota Samarinda yang kondusif,” katanya, kepada awak media usai memediasi kedua pihak tersebut.

Ia pun meminta kepada kedua pihak dapat menahan diri. Ia berharap kedua pihak dapat saling bekerjasama dalam mencari nafkah, bukan saling bertikai.

Baca: Pawai dan Karnaval Mobil Hias Semarakkan HUT Kota Samarinda ke 350

Setelah sekitar sejam mediasi, akhirnya kedua belah pihak sepakat menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. “Semoga kejadian yang sama tidak terulang lagi. Saya (AR) yang menjadi korban,” kata AR melalui akun media sosial pribadinya.

Peristiwa ini pun menjadi viral di group facebook Bubuhan Samarinda dan mendapat respon beragam dari para warga net, dan sempat menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan kondusifitas kota tepian. Mereka umumnya meminta agar pertikaian tersebut tidak terulang kembali.

“Rezeki sudah diatur Allah SWT,” tulis akun Herlyn Mustika Harahap. (*)

Tonton juga video-video menarik di bawah ini:

VIDEO: Waspada Difteri, Wawali Basri Ajak Masyarakat Hidup Bersih

ekspos tv

VIDEO: Rilis Sejumlah Kasus, Kapolres Bontang Apresiasi Kinerja Satuan dan Peran Serta Masyarakat

ekspos tv

VIDEO: Curi Motor Warga, Residivis Ranmor Kembali Diciduk Polisi

ekspos tv