EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Diumumkannya Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara baru Indonesia, oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8), disambut bahagia oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.
Usai dari kunjungan kerja Jakarta, Isran yang baru pulang ditemui awak media di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Selasa (27/8).
Kepada awak media, Isran mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan kepala daerah, khususnya Bupati Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Termasuk dengan Wali Kota Samarinda dan Balikpapan.
Baca juga: 45 Anggota DPRD Samarinda Periode 2019- 2024 Resmi Dilantik
“Kami akan melakukan koordinasi ke Bupati Penajam Paser Utara (PPU), serta Bupati Kukar juga Wali Kota Samarinda dan Wali Kota Balikpapan. Karena keempat kabupaten/kota ini terkena langsung wilayahnya dan akan mendapatkan dampak positif dan negatif,” kata Isran, saat ditemui awak media di Bandara APT Pranoto, Selasa (27/8/2019).
Diketahui, lokasi yang menjadi ibu kota negara berada di sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara. Persis titik koordinatnya belum diketahui, namun disebut - sebut masuk dalam kecamatan Samboja di Kutai Kartanegara dan Sepaku di penajam Paser Utara.
Ditanya soal ini, Isran belum mengetahuinya. Dengan senyum ringan Isran mengungkapkan itu semua kebijakan pusat.
"Tidak perlulah daerah otonomi khusus. Tidak perlu terburu-buru dan jangan khawatir, Belanda sudah lari," ujarnya disambut tawa semua awak media.
Lebih jauh, Isran menegaskan semua masih dalam koordinasi dan kebijakan pusat. Termasuk desain dan payung hukumnya UU Ibu Kota baru yang ditarget dapat selesai pada tahun 2020 mendatang. Pemprov, kata dia, menunggu hasil keputusan teknis yang seluruhnya dipersiapkan pada level pemerintah pusat.
"Karena di tahun 2021 sudah akan dimulai pembangunan konstruksi dan infrastruktur dasar. Tapi mereka (pemerintah pusat) sudah punya gambaran bagaimana pembangunan dan pengembangan pusat pemerintahan yang masuk di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegarn. Termasuk status khusus ibu kotanya nanti bagaimana kita tunggu saja," jelasnya.
Berita terkait: Kaltim Ditetapkan Jadi Ibu Kota Negara, Isran Tunggu Keputusan Resmi
Yang jelas, kata dia, dari lokasi dua wilayah tersebut suda tersedia lahan seluas 180 ribu hektare yang akan dipersiapkan guna pembangunan pusat pemerintahan negara nantinya.
Isran pun menjawab kekhawatiran soal lingkungan jika Kaltim menjadi ibu kota negara. Isran Noor menanggapi santai. Dia menyebut tidak ada masalah. Sebab seluruhnya sudah masuk dalam perencanaan di Bappenas bahwa seluruh pembangunan akan memperhatikan aspek lingkungan.
“Mengenai lingkungan itu sudah menjadi referensi kami. Seperti kita mau membangun rumah, pasti kalian mempertimbangkan lingkungannya kan, jadi tak masalah,” pungkas Isran. (*)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !