EKSPOSKALTIM,Bontang- Ratusan massa demonstran menduduki pelabuhan Pupuk Kaltim pada Selasa (14/3). Kericuhan berawal dari ancaman Aliansi Masyarakat Nelayan yang ditujukan ke Departemen Pelabuhan dan Pengapalan.
Aliansi Masyarakat Nelayan yang terdiri warga dan nelayan merangsek masuk ke wilayah Pupuk Kaltim melalui pos penjagaan pabrik serta dengan menggunakan perahu. Pada demonstran tersebut warga dan nelayan yang merasa dirugikan akibat aktivitas pelabuhan Pupuk Kaltim.
Mereka melakukan demo dan menuntut agar Pupuk Kaltim memberikan kompensasi atas terganggunya pendapatan ekonomi warga. Akibat ulah salah seorang demonstran, satu orang petugas keamanan Pupuk Kaltim mengalami luka senjata tajam yang cukup serius, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit.
Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Polres, TNI Lanal dan PSC Loktuan, sebagai upaya menanggulangi kericuhan agar tidak semakin meluas. Kericuhan dapat ditangani setelah adanya perundingan dari perwakilan demonstran dengan General Manager Umum Pupuk Kaltim.
Kericuhan tersebut adalah skenario dari rangkaian kegiatan Drill & Exercise ISPS CODE Terminal Khusus (Tersus) Pupuk Kaltim yang dilaksanakan selama 3 hari, sejak 13 hingga 15 Maret 2017.
Juga merupakan latihan gabungan antara Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) Pupuk Kaltim, PFSO PT KPI dan PFSO PT KMI dan salah satu persyaratan utama yang harus dilaksanakan minimum satu kali dalam setahun dan tidak lebih dari 18 bulan.
Rangkaian kegiatan Drill & Exercise ISPS CODE terdiri dari kegiatan Sosialisasi ISPS Code, Latihan Exercise dan Latihan Drilling.
Latihan Gabungan ini dihadiri oleh Direktur Produksi Pupuk Kaltim, PFSO Pupuk Kaltim, PFSO PT KMI, PFSO PT KPI, Danlanal, Perwakilan Polres Bontang, Kodim, Kepala Bea Cukai, Kepala Kamtor Imigrasi, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, Lurah Guntung, Lurah Lhoktuan, Jajaran Manajemen Pupuk Kaltim, Manajemen PT KPI, Manajemen PT KMI dan Konsultan Exercise ISPS Code dari PT Don Pro.
Melalui sambutannya, Direktur Produksi Pupuk Kaltim Bagya Sugihartana mengungkapkan, bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk memenuhi implementasi ISPS Code Tersus Pupuk Kaltim, PT KPI dan PT KMI.
Selain itu juga untuk memenuhi persyaratan atas persetujuan terhadap ISPS Code bahwa Perusahaan diharuskan memelihara tingkat keamanan yang dimiliki dengan melaksanakan pelatihan (training), praktik latihan (drill) dan pelaksanaan latihan (exercise) yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan menjamin keamanan kapal yang mengangkut hasil produksi Pupuk Kaltim dan JVC serta kapal yang mengangkut bahan baku dan barang penunjang produksi, terutama bagi kapal dengan bendera asing yang keluar masuk Tersus Pupuk Kaltim yang berstandar Internasional,” kata Bagya Sugihartana.
“Hasil dari exercise akan dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk kemudian disampaikan ke IMO (International Maritim Organization), sehingga IMO akan menyebarkan pada kapal-kapal di negara asing bahwa Tersus Pupuk Kaltim, PT KPI dan PT KMI telah comply sejak 2004 lalu yang membuktikan kesiagaan PFSO dan Tersus dalam kondisi yang aman,” tambahnya.
Selain itu, sebagai antisipasi atas tindakan pembajakan, PFSO bersama dengan Tim Keamanan Pupuk Kaltim sebagai pengelola Tersus telah melakukan pelatihan atau simulasi pembajakan kapal. (adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !