EKSPOSKALTIM, Bontang- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang Rustam menuai kecewa dari kunjungan kerjanya ke SMPN 8 di Jalan Mangkunegoro, Kelurahan Berbas Tengah, Bontang Selatan, Selasa (14/3) siang tadi.
Rustam mengaku prihatin melihat kondisi gedung SMP Negeri 8 Bontang banyak yang rusak. Apalagi, usia bangunan sekolah baru 4 tahun.
Beberapa kondisi terekam, seperti lantai keramik retak, pintu yang hanya terbuat dari plywood, tidak ada pagar sekolah, pondasi yang mulai amblas, dan atap-atap teras yang sudah mulai hancur.
Padahal, kata Rustam, pembangunan sekolah menghabiskan dana yang cukup besar menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Saya kecewa melihat kondisi ini, padahal kan hanya digunakan untuk proses belajar mengajar. Tapi, kok sudah seperti ini,” keluhnya.
Ia berharap, pihak sekolah berupaya melakukan perawatan. Mengingat kondisi keuangan pemerintah masih minim, perawatan mutlak diperlukan agar tidak menimbulkan kerusakan dan berpotensi mengeluarkan biaya besar.
“Harus tetap ada perawatan, lah. Kalau mengharapkan kontraktor melakukan perawatan, kan tidak mungkin. Kontraktor sudah tidak bertanggung jawab atas bangunan ini lagi, sudah lepas kontrak. Jangan tunggu korban baru bergerak,” sebutnya.
Kepala SMPN 8 Bontang Sukarsih menyuarakan hal senada terkait keluhan. Selain fasilitas bangunan yang rusak, juga soal kelas yang selalu dipenuhi sampah bungkus lem dan minuman keras oplosan.
“Saya berharap, bantuan pembuatan pagar sekolah agar dapat diprioritaskan. Agar tidak ada lagi anak-anak luar yang masuk ke kawasan sekolah, dan berbuat seenaknya. Pada saat hari libur misalnya,” tutupnya.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !