EKSPOSKALTIM, Kutim – Sebanyak sepuluh unit mobil APV milik perusahaan PT Daya Mitra Multipratama (DMM) yang dibawa kabur oleh sebagian karyawan berhasil diamankan pihak Mapolres Kutim, Kamis (01/06) lalu.   

PT DMM sendiri merupakan perusahaan penyedia dukungan bagi penambangan batubara khususnya cairan kimia PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutim.  

Mobil-mobil tersebut merupakan barang bukti terkait kasus penyitaan aset perusahaan oleh para karyawan DMM yang mengelar aksi mogok. 

Saat diamankan, Kasat Reskrim Polres Kutim Andika Dharma Sena menerangkan, mobil-mobil itu dikendarai melintas di suatu kawasan yang hendak dituju oleh karyawan yang sedang mogok bekerja. 

"Ada beberapa karyawan mogok kerja, kemudian shiftnya dialihkan ke karyawan lain lalu dihentikan di tengah jalan dan disita untuk dibawa ke markasnya mereka," jelasnya. Senin (05/06) siang.

Atas kasus ini pihak perusahaan yang tidak terima melaporkan ke pihak berwajib. Setelah dilakukan pemeriksaan kepolisian berhasil mengamankan empat tersangka yang berstatus karyawanan DMM. 

"Perusahaan tidak terima karena ini merupakan bentuk penyitaan aset. Tersangka yang diamankan ada 4 orang dan 3 orang wajib lapor," ujarnya. 

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, para karyawan ini mengelar penyitaan tersebut dengan alasan agar mereka diangkat menjadi karyawan tetap dan dibayarkan pengasonnya. 

Atas perbuatan ini, para karyawan sendiri akan dijerat sesuai Pasal 263 KUHP tentang tindak pemalsuan dan perampasan hak dengan ancaman 6 tahun penjara. 

“Sementara masih diproses apakah perbuatan itu dilakukan dengan sengaja atau diada yang menyuruh," pungkas Andika.