25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Seorang Remaja Koma dan Lumpuh Usai Iseng Makan Siput Rumput


Seorang Remaja Koma dan Lumpuh Usai Iseng Makan Siput Rumput
Orang-orang bisa terinfeksi oleh cacing Angiostrongylus cantonensis bila mengonsumsi siput, keong, kodok, kepiting, dan udang yang tidak dimasak dengan baik. (foto:ilustrasi)

EKSPOSKALTIM.com - Sam Balard, remaja asal Australia jatuh sakit dan terdiagnosa dengan infeksi cacing parasit Angiostrongylus cantonensis tidak lama setelah menelan siput.

Saat itu, usia Sam masih 19 tahun sewaktu menerima tantangan teman-temannya untuk makan siput taman pada 2010 lalu.

Baca juga: Benar Nggak Sih, Sup Ayam Bisa Sembuhkan Pilek?

Ketika itu Sam menelan seekor siput yang kebetulan ada di dekatnya tidak tahu bahwa hal tersebut akan jadi sesuatu yang disesali seumur hidup.

Cacing parasit yang menyerang Sam umumnya menginfeksi tikus, namun pada tahap awal siklus hidupnya ia bisa ditemukan pada siput dan keong.

Pada kasus Sam, cacing parasit menyerang otak menyebabkan infeksi serius. Sam koma selama 420 hari dan mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah. Sam baru boleh pulang dirawat di rumah setelah menghabiskan tiga tahun di rumah sakit.

"Rasanya hancur. Hal ini telah mengubah hidup Sam, mengubah hidup saya juga selamanya. Dampaknya sangat besar," ujar sang ibu, Katie Ballard, seperti dikutip dari Fox News pada Kamis (8/3/2018).

Di usia 28 tahun Sam masih makan lewat selang dan harus dirawat sepanjang waktu dengan. Ia menderita kejang-kejang serta tidak bisa mengendalikan suhu tubuhnya.

Baca juga: Tips Agar Perut Rata Hanya dalam Semalam

Menurut Lembangan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) orang-orang bisa terinfeksi oleh cacing Angiostrongylus cantonensis bila mengonsumsi siput, keong, kodok, kepiting, dan udang yang tidak dimasak dengan baik.

Kasus seperti Sam bisa dibilang langka karena umumnya infeksi parasit hanya menyebabkan gejala demam, nyeri kepala, leher kaku, mual, hingga muntah. Bahkan menurut CDC tanpa diobati sekalipun cacing akan mati sendiri.

Studi yang dipublikasi di jurnal PLOS One menyebut bahwa kasus infeksi Angiostrongylus cantonensis tampaknya meningkat di seluruh dunia. Kemungkinan ini karena suhu bumi yang semakin hangat sehingga jangkauan habitat cacing untuk berkembang biak semakin luas.

Tonton juga video-video menarik di bawah ini:

VIDEO: Kampanye Dialogis, Tafadal Disambut Antusias Ratusan Warga di 4 Desa Tellu Siattinge

ekspos tv

VIDEO: Sabu Seberat 43,4 Gram Asal Kaltim Gagal Beredar di Bone

ekspos tv

VIDEO: Bertepatan Imlek, KPU Bone Tolak Tim Umar-Madeng Sampaikan Aspirasi

ekspos tv

Reporter : sumber: detik.com    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0