24 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Jamu Bukan Sekadar Ramuan, tapi Penyeimbang Tubuh


Jamu Bukan Sekadar Ramuan, tapi Penyeimbang Tubuh
Ilustrasi teh jahe (Shutterstock/akepong srichaichana)

Jakarta, EKSPOSKALTIM - Jamu lebih dari sekadar minuman herbal. Ia adalah filosofi hidup yang mengedepankan keseimbangan tubuh dan harmoni dengan alam.

“Konsep jamu itu balance and harmony. Ia membantu menyeimbangkan sistem tubuh, terutama saluran cerna, dan menciptakan keharmonisan dengan lingkungan,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, saat peringatan Hari Jamu Nasional secara daring, Minggu (26/5). 

Menurutnya, jamu telah lama menjadi warisan budaya Nusantara yang fokus pada pencegahan, bukan sekadar pengobatan. Sejumlah jamu gendong tradisional seperti kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, sinom, hingga kunci suruh terbukti mendukung fungsi pencernaan.

Kunyit asam, contohnya, membantu meredakan keluhan menjelang haid. Sementara sinom memperkuat kerja sistem pencernaan secara umum. Adapun pahitan, dikenal efektif mengatasi rasa begah dan menambah nafsu makan.

Inggrid juga menyoroti manfaat madu sebagai bahan alami berbasis hewani yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Kandungannya yang kental mampu melapisi mukosa lambung dan meredakan gangguan seperti gastritis, GERD, maupun tukak lambung.

“Campuran madu dan kunyit sangat baik untuk pencernaan, dan manfaatnya sudah terbukti secara ilmiah,” tegasnya.

Ia menambahkan, pengolahan jamu secara modern dengan izin edar dari BPOM akan memperluas akses dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

"Jamu itu sudah banyak diteliti, bahkan secara internasional. Evidence-nya sudah kuat,” kata Inggrid.

Senada dengan itu, Deputi II BPOM, Mohamad Kashuri, mendorong agar jamu tidak berhenti sebagai bahan penelitian semata, tapi dikembangkan sebagai produk unggulan berbasis kearifan lokal yang berdaya saing global.

“Jamu bukan hanya warisan budaya, tapi juga peluang besar untuk dunia kesehatan modern. Kajian ilmiahnya terus berkembang,” ujar Kashuri.

Reporter : Tim Redaksi     Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0