Bontang, EKSPOSKALTIM - Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi menyebut kunjungan sejumlah menteri ke wilayahnya menjadi bukti bahwa Kutim kini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat.
"Banyaknya kunjungan ini tentu bukan kebetulan. Ini membuktikan bahwa Kabupaten Kutim sedang menjadi sorotan Pemerintah Pusat dengan berbagai program yang dijalankan," ujar Mahyunadi di Sangatta, Senin (26/5).
Sejak 6 Desember 2024, tercatat sudah sembilan menteri dari Kabinet Indonesia Maju datang ke Kutim. Menurut Mahyunadi, hal ini menjadi peluang besar bagi Pemda untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan pusat demi mendorong kemajuan dan kemandirian daerah.
Kunjungan pertama dilakukan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, yang mendatangi Desa Sungai Payang. Ia mendorong desa-desa di Kaltim memetakan potensi lokal dan mengembangkan desa tematik, seperti desa cabai, desa tomat, atau desa sawit, untuk mendorong ekonomi berbasis komoditas unggulan. Ia juga menekankan pentingnya penyediaan pangan lokal bergizi.
Disusul kemudian pada 24 April 2025, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melepasliarkan orang utan di Muara Wahau. Pada 8 Mei 2025, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, meluncurkan program Ruang Bersama Indonesia di Sangatta Utara.
Pekan ini, Kutim kembali bersiap menyambut enam menteri sekaligus pada 27 Mei 2025. Salah satunya adalah Kepala BKKBN sekaligus Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, yang akan meluncurkan program unggulan bertajuk Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya).
Lima menteri lainnya yang dijadwalkan hadir adalah Menteri Dalam Negeri, Menteri PPPA, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Sosial, serta Menteri Ketenagakerjaan.
"Ini kesempatan langka. Pemda harus memanfaatkan momen ini untuk memperkuat komunikasi dan kolaborasi dengan pemerintah pusat demi mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tutup Mahyunadi.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !