
Bontang, EKSPOSKALTIM - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution) menanam 1.000 bibit mangrove di Pulau Gusung, Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.
Kegiatan bertajuk “Penanaman Mangrove untuk Pengendalian Abrasi Pulau Gusung (PERISAI GUSUNG)” ini melibatkan 110 karyawan dari 45 unit kerja, berkolaborasi dengan Pemkot Bontang dan masyarakat setempat.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim, Lendl Wibisana, menyebut kegiatan ini memiliki makna strategis dalam pelestarian lingkungan sekaligus sosial kemasyarakatan. “Seluruh relawan berasal dari berbagai unit kerja perusahaan, sebagai wujud nyata kepedulian insan Pupuk Kaltim terhadap tantangan ekologis wilayah pesisir, khususnya abrasi dan degradasi ekosistem mangrove,” ujar Lendl saat membuka kegiatan, Kamis (7/8/2025).
Ia menegaskan mangrove yang ditanam merupakan hasil budidaya masyarakat Gusung melalui program pemberdayaan lingkungan. “Program konservasi tidak hanya sesaat, tapi juga menyasar aspek ekonomi masyarakat yang hidup berdampingan dengan kawasan pesisir,” lanjutnya.
Selain penanaman, Pupuk Kaltim menyalurkan bantuan pembangunan turap senilai Rp270 juta untuk memperkuat perlindungan pulau. Langkah ini diharapkan mampu melindungi pemukiman dan fasilitas umum dari ancaman abrasi sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya penanganan perubahan iklim, kehidupan bawah air, serta kemitraan untuk tujuan pembangunan.
“Dari kombinasi mangrove dan turap, kita semua berharap Pulau Gusung akan lebih aman dan berkelanjutan,” tambah Lendl.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bontang, Heru Triatmojo, yang hadir mewakili Pemkot, mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim. Ia menyebut luas pulau yang sebelumnya sekitar 1.000 meter persegi kini menyusut menjadi 600 meter persegi akibat abrasi.
“Gerakan ini tepat dan patut diapresiasi, karena Gusung membutuhkan upaya alami untuk bertahan. Mangrove juga sangat berperan dalam penyerapan emisi karbon di Bontang dan sekitarnya,” tutur Heru.
Menurutnya, keberadaan mangrove akan membuka peluang pengembangan wisata pesisir dan memperkuat visi pemerataan pembangunan Pemkot Bontang. Heru pun mengajak warga Gusung yang berjumlah sekitar 100 KK untuk menjaga bibit mangrove agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang.
“Penanaman mangrove ini bagian penting dari sinergi pembangunan daerah, khususnya menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Kesadaran kita semua untuk menjaganya sangat dibutuhkan,” pungkas Heru. (*)
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !