Barabai, EKSPOSKALTIM – Tragedi berdarah mengguncang sebuah pondok pesantren di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan. Seorang santri berinisial MF (21), asal Batang Alai Selatan, tewas setelah ditusuk dengan parang saat tengah tidur lelap di asrama, Rabu (20/8) dini hari.

Kasubsi PIDM Humas Polres HST, Iptu M Husaini, membenarkan insiden tersebut. “Korban mengalami luka parah akibat serangan senjata tajam hingga meninggal dunia,” ujarnya di Barabai.

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 03.00 Wita di Desa Matang Ginalon, Pandawan. Terduga pelaku, santri berinisial MN (15) asal Barabai, diduga masuk ke kamar nomor 4 dan langsung menikam korban yang masih terlelap.

Tusukan parang mengenai bagian bawah rahang hingga leher korban. Dalam kondisi bersimbah darah, korban sempat berteriak takbir lalu berlari menuju musala. Namun ia terjatuh dan meninggal di sana, sambil memeluk Al-Qur’an.

Sejumlah santri lain yang berada di lokasi berupaya menolong, namun nyawa korban tak tertolong. Pelaku sempat kabur keluar ponpes, sebelum akhirnya ditangkap petugas.

Polisi sudah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, dan mengamankan barang bukti. “Motif pelaku masih dalam penyelidikan. Perkembangan akan segera kami sampaikan,” kata Husaini.

Keterangan saksi menyebut, pelaku dan korban sebelumnya tidur dalam satu kamar yang sama. Mereka sama-sama penghuni kamar nomor 4 di asrama ponpes tersebut.