Samarinda, EKSPOSKALTIM — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur menegaskan PT Singlurus Pratama harus bertanggung jawab penuh atas longsor yang merusak jalan desa di Kelurahan Argosari, Kecamatan Samboja Barat.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, mengatakan hasil investigasi menemukan posisi jalan berada di atas lapisan lumpur yang labil. Selain itu, aktivitas tambang di sekitar lokasi dinilai tidak sesuai ketentuan jarak aman terhadap permukiman warga.

“Jalan di atas lumpur sangat rentan longsor. Dari hasil temuan, kegiatan tambang juga tidak mengikuti aturan jarak dengan permukiman,” ungkap Bambang, Sabtu (11/10), dikutip dari ANTARA.

Pemprov Kaltim memerintahkan PT Singlurus Pratama menghentikan sementara seluruh kegiatan tambang. Perusahaan diminta fokus memperbaiki fondasi jalan yang amblas serta membangun bandwall atau dinding penahan agar kejadian serupa tak terulang.

Bambang menyebut progres penanganan sudah menunjukkan hasil. Jalur pipa PDAM yang sebelumnya tertekuk akibat longsor kini kembali berfungsi menyalurkan air bersih kepada warga.

“Kami terus mengawal proses perbaikan yang dijanjikan perusahaan selesai dalam waktu satu minggu ke depan,” ujarnya.

Longsor yang terjadi pada Kamis (9/10) itu menyebabkan kerusakan jalan desa sepanjang sekitar 100 meter. Dinas ESDM Kaltim juga menegaskan langkah intervensi pemerintah bukan sekadar penegakan tanggung jawab, tetapi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan tambang.

Sebelumnya, Dinas ESDM Kaltim juga telah memediasi penanganan dampak tambang di sejumlah wilayah, seperti perbaikan jalan longsor di Sanga-Sanga, mitigasi banjir dan longsor di Loa Janan, serta perbaikan jalan poros Sangatta–Bengalon.