
Bontang, EKSPOSKALTIM - Peringatan tujuh tahun Kepatihan Adat Besar Kutai digelar meriah di Gedung Auditorium 3D, Jalan Awang Long, Bontang, Minggu (12/10). Acara ini dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, yang juga menerima gelar Tumenggung dari Kepatihan Adat Besar Kutai.
Selain Seno, hadir pula Pemangku Kepatihan Adat Kutai Pangeran Hario Kusumo, Sekretaris Daerah Bontang Aji Erlynawati yang bergelar Raden sebagai keturunan langsung Kerajaan Kutai Kartanegara, Forkopimda, tokoh adat, serta perwakilan perusahaan seperti Pupuk Kaltim dan LNG Badak.
Tahun ini, Kepatihan mengangkat tema “Bersatu dalam Keberagaman, Junjung Tinggi Nilai Budaya dan Agama.” Peringatan ini menjadi pengingat bahwa warisan sejarah Kutai bukan sekadar masa lalu, tapi napas yang masih hidup di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Seno Aji menyinggung makna angka tujuh yang dianggap sakral di banyak tradisi dan agama. Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman.
“Keberagaman darah dan budaya ini bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan yang harus dijaga,” katanya.
Seno juga menyampaikan apresiasi atas peran Kepatihan dalam merawat nilai-nilai kearifan lokal. “Kepatihan bukan hanya simbol masa lalu, tapi juga ujian bagi kita untuk menjaga warisan leluhur. Nilai kesetiaan, keberanian, dan gotong royong dari Kutai adalah kekayaan yang tak boleh hilang,” ujarnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !