23 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Miris, Angka Perceraian di Bontang Capai 700 Pasangan Dalam Setahun


Miris, Angka Perceraian di Bontang Capai 700 Pasangan Dalam Setahun
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Kota Bontang, Sulaiman Anwar. (EKSPOSKaltim/ Nirwana)

EKSPOSKALTIM, Bontang - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenang) Kota Bontang Sulaiman Anwar prihatin melihat angka pencerain di Kota Bontang begitu tinggi.

Dalam setahun, perceraian di kota gas dan kondesat ini mencapai 700 pasangan suami-istri (pasutri). Dinilai faktor pencerain ini banyak terjadi pada pasangan muda yang awalnya menikah dibawah umur.

Menanggunlangi hal ini, Kemenang Kota Bontang bersama Pemerintah Kota Bontang akan lebih bersinergi mengurangi tingkat penceraian di Kota Bontang, dengan aktif melakukan bimbingan dan sosialisasi.

"Sangat memprihatinkan melihat angka peceraian di Kota Bontang ini, saya rasa ini pasti kebanyak dari pasangan yang muda-muda. Makanya untuk itu, perlu diingatkan bahwa menikah dibawa umur itu sangat berdampak negatif," ujarnya kepada Eksposkaltim, Selasa (25/10) pagi.

Pembinaan atau sosialisasi tersebut akan dilakukan diberbagai sekolah Kota Bontang, disasarkan pada pelajar yang duduk dibangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Hal ini dilakukan bagi kelas 3 SMA agar nanti ketika lulus sekolah ia tidak langsung menikah. Dampak cerai itu pasti nya sangat berdampak pada si anak, ini yang kita cemaskan kalau menikah dibawa umur, baru menikah sebentar langsung cerai," katanya.

Tak cuma siswa yang akan diberikan pemahaman, masyarakat umum uga akan diberi sosialisasi agar memahami bahwa menikah dibawah umur akan merugikan diri si anak.

"Otomatis kalau menikah, pendidikannya cukup sampai disitu, masa depannya tidak akan tahu seperti apa. Kadang juga orang banyak hanya ikutan sama tetangganya, lihat tetangga nikahin anaknya, dia juga ikut seperti itu, ini sangat salah," tandasnya.

Reporter : Nirwana    Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%



Comments

comments


Komentar: 0