25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Stok Terbatas, Harga Kebutuhan Pokok di Bontang Masih Tinggi


Stok Terbatas, Harga Kebutuhan Pokok di Bontang Masih Tinggi
Pedagang mengeluhkan minimnya persediaan beberapa kebutuhan pokok yang berimbas pada tingginya harga. Jumat (17/3). (Ekspos Kaltim/Slamet Riyadi).

EKSPOSKALTIM, Bontang- Harga sejumlah kebutuhan pokok di triwulan pertama 2017 masih cenderung tinggi.

Dewanti, pedagang di Pasar Seng Baru mengatakan, harga beberapa kebutuhan masih terus mengalami kenaikan, seperti harga cabai, bawang, dan sayuran.

Ia mengaku mengalami kesulitan mencari persediaan barang, terutama cabai dan bawang. Tingginya harga di pasaran diperkirakan memengaruhi langkanya persediaan.

“Yang paling susah cabai dan bawang, sering kosong di Pasar Loktuan, karena saya ngambil dari sana,” ungkapnya.

Bahkan dalam sehari harga beberapa komoditi disebut mengalami kenaikan. Seperti harga bawang merah yang dijual Rp 30 ribu per kilo pada pagi hari, naik Rp 10 ribu pada siang harinya. Sedangkan cabai masih tidak bergerak dari harga Rp 130 ribu per kilo.

Sayur mayur juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan. Tomat di Pasar Seng Gunung Elai dihargai Rp 14 ribu per kilo, kentang Rp 18 ribu/kilo dan sayur sawi Rp 8 ribu per ikatnya.

“Rata- rata mengalami kenaikan Rp 5 ribu,” tambah Dewanti

Hal yang sama juga dikeluhkan pedagang di Pasar Rawa Indah, Alfi. Kata dia, kondisi ini dialami hampir seluruh pedagang. Menurunnya stok beberapa bahan pokok diakui Alfi menghantui para pedagang.

Tingginya harga dan langkanya persediaan membuat pedagang harus mengeluarkan modal yang lebih besar. Hal ini tidak selaras dengan daya beli masyarakat yang semakin menurun.

“Kalau punya modal besar kita tidak cari persedian barang di sini (Bontang, Red.). Tapi langsung ambil dari Samarinda. Dengan begitu harga jual bisa relatif turun dari harga sekarang. Tetapi kami tidak punya modal banyak,” imbuhnya.

Reporter : Slamet Riyadi    Editor : Benny Oktaryanto

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0