24 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Pembangunan Proyek NPK Cluster Dipastikan Hanya 4 Pabrik


Pembangunan Proyek NPK Cluster Dipastikan Hanya 4 Pabrik
Ilustrasi.

EKSPOSKALTIM, Bontang - Kepala Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Bontang, Agus Amir menegaskan bahwa pembangunan mega proyek NPK Cluster dipastikan hanya akan ada 4 pabrik. Sebelumnya usulan dari pihak PT Pupuk Kaltim sebanyak 5 Pabrik.  

Kata Agus, DLH hanya memproses 4 dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) saja, karena menyesuaikan usulan dari izin lingkungan yang diajukan pihak PKT yang hanya ada 4 pabrik. 

"Jadi satu pabrik yang tidak dibangun itu bukan tidak terbit dokumen UKL-UPLnya, hanya saja mereka belum melengkapi perizinannya sehingga PKT hanya mengajukan 4 dokumen saja," terang Agus, Rabu (19/4) siang diruang kerjanya.  

Ia merincikan dari keempat pabrik yang dipastikan akan dibangun, meliputi pabrik NPK chemical, dengan kapasitas 2 kali 500 ribu metrik ton per tahun. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 7,40 hektar. 

Kemudian, pabrik pemurnian gips berkapasitas 500.000 metrik ton per tahun, berdiri di atas lahan seluas 2,60 ha. Selanjutnya, pabrik asam sulfat dengan kapasitas 300 ribu metrik ton per tahunnya, dan berdiri di atas lahan seluas 8,60 hektar. 

Terakhir, pabrik asam fosfat dengan kapasitas produksi 200 ribu metrik ton per tahun, berdiri diatas lahan 10,7 hektar. "Artinya untuk pabrik yang mengelola Amonium Nitrat (AIF3) tertunda pembangunannya lantaran PKT belum melengkapi berkas perizinannya," ujarnya. 

Membenarkan pernyataan tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Publikasi dan Dokumentasi, Sugeng Suedi membenarkan perusahaan hanya mengajukan 4 dokumen izin lingkungan. 

"Baru 4 pabrik yang yang final, yang satunya masih dalam tahap kajian karena perizinannya belum lengkap. Selain itu, rencana juga mau ada pemindahan lokasi ke luar dari lahan PT KIE," katanya melalu sambungan seleluer.

Reporter : Slamet Riyadi    Editor : Fariz Fadhillah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0