EKSPOSKALTIM, Bontang – Memasuki Juni atau bulan keenam tahun anggaran 2017, realisasi pembangunan rumah nelayan baru 36 persen. Pembangunan sendiri sebelumnya ditenggat rampung Agustus 2017 mendatang.
Terungkap dari inspeksi dadakan (sidak) Komisi III DPRD Bontang, Senin (5/6) siang. Ketua Komisi III DPRD Bontang Rustam mengatakan, pihaknya akan memberikan penalti jika dalam masa pekerjaan yang telah disepakati tidak selesai.
"Kami akan berikan waktu tambahan selama 50 hari, tapi sebelum kami berikan tambahan waktu, kami akan kenakan denda karena keterlambatan pekerjaan," katanya, Senin (5/6) pagi.
Diketahui perumahan khusus ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Sebanyak 50 unit akan dibangun di lahan seluas 1,5 hektar milik Pemkot Bontang di Bontang Lestari dengan menelan biaya sebesar Rp 7,8 miliar.
"Rumah ini memang khusus untuk nelayan, akan tetapi tidak menuntut kemungkinan masyarakat yang berpenghasilan dibawah UMK (Upah Minimum Kota) dapat memperoleh bantuan ini. Kita akan bahas lagi dengan dengan pihak pemerintah," imbuh Rustam menambahkan.
Manager Logistik PT Quds Rabbani Almunawar Hamzah mengatakan, dalam proses pengerjaan pihaknya melibatkan sebanyak 50 orang. Untuk bangunan yang sudah diselesaikan sebanyak 36 unit.
Selama pembangunan dilaksanakan banyak kendala yang mesti dihadapi, seperti faktor cuaca. "Material seperti pasir tidak bisa masuk karena jalan sendiri tidak bisa dilalui kalau cuaca hujan," terangnya.
Mengenai jangka waktu yang diberikan, pihaknya pun optimistis dapat terkejar.
"Kalau cuaca memungkinkan mudah-mudahan pekerjaan selesai tepat waktu," tukasnya. (adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !