25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Komisi II DPRD Bontang: PKT dan KPC Siap Bantu Permasalahan Air di Lapas


Komisi II DPRD Bontang: PKT dan KPC Siap Bantu Permasalahan Air di Lapas
Ketua DPRD Bontang Nursalam saat rapat dengar pendapat terkait rencana pembangunan sumur bor di Lapas Kelas III Bontang, Rabu (5/7) siang. (Ekspos Kaltim/Arsyad)

EKSPOSKALTIM, Bontang - Komisi II DPRD Kota Bontang menggelar rapat dengar pendapat terkait rencana pembangunan sumur bor di Lembaga Permasyarakatan Kelas III Bontang, Rabu (5/7) siang di ruang rapat lantai dua. 

Selain kalapas, perwakilan sejumlah perusahaan juga turut diundang untuk dapat memberikan kontribusinya, seperti PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Badak NGL, PT Indominco Mandiri, dan PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Kalapas Heru Yuswanto memaparkan kebutuhan air di tiap sel tahanan mencapai 144 liter. Sedangkan jumlah tahanan yang ada saat ini sebanyak 829 orang. Sebanyak 3.581.280 liter air yang dibutuhkan perbulannya.

Sedangkan tunggakan pembayaran PDAM Lapas Bontang dari Februari hingga Juni 2017 mencapai Rp 146 juta lebih, sementara sisa pagu anggaran 2017 untuk pembayaran PDAM Rp 18 juta lebih.

Artinya, kondisi keuangan Lapas Bontang saat ini untuk pembayaran air cukup memprihatinkan. Adanya dengar pendapat ini diharap persoalan air di lapas segera dapat teratasi.

Ketua Komisi II Ubayya Bengawan menyampaikan kepada seluruh perusahaan yang hadir untuk sama-sama memberikan bantuan.Menurutnya, persoalan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama. 

“Kita kembali lagi ke persoalan kemanusiaan, perlu memikirkan saudara kita yang sedang bersekolah di Lapas,” katanya. 

Walhasil, mendengar pemaparan tersebut perusahaan yang hadir menyetujui terkait bantuan pembangunan bor sumur. Ubayya menegaskan dalam satu bulan ke depan harus ada progres, jika tidak pihaknya akan memanggil pihak perusahaan dan lapas untuk kembali melakukan rapat.

“Pada prinsipnya semua sepakat tinggal kalapasnya yang harus lincah,” ujarnya. 

Ketua DPRD Bontang Nursalam yang juga hadir dalam rapat ini sempat meluapkan kekecewaannya terhadap PT Indominco Mandiri dan PT Badak LNG lantaran tak ada hadir mengikuti rapat. “Nanti saya akan cari tau apa alasan perusahaan ini tidak hadir, apakah surat kita yang tidak sampai atau bagaimana. Persoalan yang kita bahas ini merupakan persoalan kita semua,” pungkasnya. 

Abdul Jasmin selaku Humas perwakilan dari PT KPC menuturkan, pihak lapas segera mungkin agar menyodorkan proposal ke perusahaan, agar dapat diketahui berapa jumlah anggaran yang dibutuhkan dan seperti apa permintaan dari lapas sendiri.

“Kita tunggu proposal yang diajukan lapas baru kita bisa tau seperti apa bantuan yang akan diberikan, kita juga tidak berbuat apa kalau tidak ada proposalnya,” ucap Jasmin. 

Dari pantauan media ini selama berlangsungnya rapat, Dua Perusahaan yang hadir yakni PKT dan KPC juga sangat mendukung dan siap memberikan bantuan terhadap pembangunan sumur bor ini.

Senada, Manajer Pelayanan Umum PT PKT Prayitno Hadi menyatakan kesanggupan pihaknya dalam melancarkan bantuan. Dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan kajian teknis. 

“Terlebih dahulu kita juga ingin tahu kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan sumur bor ini,” terangnya. (adv)

Reporter : Arsyad    Editor : Fariz Fadhillah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0