EKSPOSKALTIM, Bontang – Penyebab meninggalnya supir bus antarkota Bontang-Samarinda, Jumat (24/2) pagi menyisakan tanda tanya. Sebabnya, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
Walhasil, tim forensik Polres Bontang yang sudah berada di RSUD Taman Husada Bontang guna melakukan penyelidikan urung melaksanakan tugasnya.
Kapolres Bontang AKBP Andy Ervyn melalui Kasat Reskrim AKP Ade Harri Sistriawan menjelaskan, pihaknya menduga korban usai menenggak minuman beralkohol. Pasalnya, ditemukan cairan dengan bau khas keluar dari mulut korban.
“Diduga korban minum-minuman keras (jenis anggur),” ujarnya.
Meski begitu, pihak kepolisian tidak bisa menyimpulkan penyebab kematian karena tidak dilakukannya autopsi.
“Autopsi gagal dilakukan dikarenakan keluarga menolak dan mengikhlaskan kematian korban. Keluarga meminta jenazah dibawa ke Samarinda,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, supir bus antarkota Bontang-Samarinda ditemukan tidak bernyawa di dalam busnya yang diparkir di halaman terminal, Jumat (24/2) pagi.
Korban yang diketahui bernama Syarifuddin (48) ditemukan rekannya sudah tidak bernyawa di kursi paling belakang bus yang sudah puluhan tahun dia kemudikan.
Jenazah kini dalam proses pemulangan ke kediaman korban di Jalan M Yamin Gang Langgar RT 23, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu.
Proses pemulangan dilakukan pihak RSUD Taman Husada Bontang atas permintaan pihak keluarga.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !