EKSPOSKALTIM, Bontang- Fenomena coret-coret seragam sekolah usai pengumuman kelulusan seperti sudah menjadi perayaan wajib bagi sebagian pelajar putih abu-abu.
Seperti diketahui, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) serta Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) tingkat SMA/SMK telah usai. Euforia kelulusan biasanya akan berlanjut dengan aksi coret-coret seragam dan konvoi di jalan raya.
Berbagai upaya dilakukan pihak sekolah untuk mencegah hal itu tidak dilakukan anak didiknya. Seperti yang diungkapkan Wakil Kepala SMAN 1 Bontang Suyanik. Kata dia, sekolah telah menyediakan kain putih 6 x 1,5 meter untuk tanda tangan seluruh siswa/siswi sebagai tanda kenang-kenangan.
“Dari pada pakaian dicoret-coret, alangkah lebih bijaknya jika disumbangkan ke adik-adik kelas atau disumbangkan bagi yang membutuhkan. Itu yang kami tanamkan kepada anak-anak didik kami, khususnya bagi mereka yang akan meninggalkan sekolah ini,” katanya, Senin (17/4).
Senada, Kepala SMK Regomasi Bontang Murtini Siahaan mengatakan, pihak yayasan telah menyiapkan strategi tersendiri untuk meredam hal-hal yang akan dilakukan oleh anak didiknya.
“Pada waktu pengumuman nanti orangtua siswa/siswi pun akan hadir. Sehingga akan meminimalisasi tindakan tidak penting seperti konvoi,” terangnya.
Terpisah, Kapolres Bontang AKBP Andy Ervyn saat ditemui di kantornya menghimbau, siswa yang hendak merayakan kelulusan tidak melakukan hal-hal yang kontraproduktif dengan konvoi di jalan raya dan mencoret-coret baju.
“Kami akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan sekolah agar anak didiknya tidak melaksanakan konvoi. Sementara bagi siswa yang merayakan kelulusan dengan konvoi, kami akan menilang apabila melanggar lalu lintas dan di luar batas keamanan,” tegasnya.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !