EKSPOSKALTIM, Bontang – Kebijakan Wali Kota Bontang yang membayar penjaga Mess Pemkot Bontang di kompleks Cempaka Putih Jakarta senilai Rp 2,5 Juta per bulan menuai kritik.
Agus Haris Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang meminta, kebijakan itu untuk dilakukan revisi lantaran berimbas pada honorer lain di Bontang. Pemkot seharusnya, kata Agus, lebih menyamaratakan nominal gaji para honorer di Kota Taman.
“Kalau gaji honorer di Bontang cuma 1 Juta seharusnya mereka di sana (Jakarta) harus sama sehingga tidak memunculkan kecemburuan sosial,” katanya. Selasa (30/5) pagi.
Dari sudut pandangnya, Agus menilai kebijakan ini perlu dievaluasi kembali. Sebab, perbedaan gaji honorer ini akan memunculkan polemik di kemudian hari.
Sejauh ini pemerintah mengambil inisiatif menaikkan upah penjaga mess dikarenakan kebutuhan hidup di ibukota negara itu sangat tinggi. "Menurut kami itu kurang realistis. Seharusnya kan disamakan,” ujarnya.
Senada, Bilher Hutahean, anggota Komisi I DPRD mengatakan, tingkat kebutuhan hidup layak di Bontang dengan Jakarta tidaklah jauh berbeda.
“Tidak adil rasanya jika tidak disamakan dengan upah honorer yang ada di Bontang . Dan kalau memang dirasakan berat tentunya kita akan cari solusi lain misal, dengan mempihak ketigakan jadi masuk dalam karyawan kontrak,” ujar Bilher. (Adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !