24 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Mahasiswa Galang Aksi Lanjutan Tolak Kenaikan Tarif Air


Mahasiswa Galang Aksi Lanjutan Tolak Kenaikan Tarif Air
Sadly Jaya Muhammadiah menyampaikan orasi saat demonstrasi penolakan kenaikan tarif air 8 Mei lalu di halaman Kantor PDAM Tirta Taman Bontang. (Dok Ekspos Kaltim)

EKSPOSKALTIM, Bontang- Protes keras atas keputusan kenaikan tarif air yang hanya ditunda datang dari mahasiswa. Mereka tetap menolak kenaikan tarif air bahkan sepeserpun.

Penanggung Jawab Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bontang Sadly Jaya Muhammadiah menyebut sedang menggalang massa untuk aksi lanjutan. Sadly menyebut reaksi ini lahir karena adanya perbedaan pandangan mengenai tuntutan sejak awal aksi hingga adanya negosiasi.

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bontang Menggugat (AMBM) dan ikut terlibat dalam aksi penolakan beberapa waktu lalu tetap pada tuntutan awal, menolak kenaikan tarif air. 

“Alasan kami menarik diri, karena kami dari mahasiswa tetap berada pada komitmen awal bahwa menolak kenaikan tarif air berapa persen pun,” katanya, Kamis (11/5) malam.

Aksi yang rencananya dilaksanakan Senin 15 Mei mendatang akan menggalang 1000 tanda tangan sebagai petisi penolakan. Aksi akan dipusatkan di dua titik. Pertama, di simpang tiga Plaza Taman Ramayana dan di Kantor DPRD Bontang. Mahasiswa akan meminta Pemkot Bontang untuk mencabut Surat Keputusan (SK) Nomor 176 Tahun 2017.

“Kami tetap turun untuk melakukan aksi. Kami berfikir bagaimana cara agar tuntutan awal dapat tersampaikan ke pemerintah dan dikabulkan,” cetusnya.

Baca juga : Tarif Air Naik hanya Ditunda, Masyarakat Kecewa

Saat ini para mahasiswa terus menunggu dukungan dan peran dari masyarakat lainnya. Namun, sekalipun masyarakat hanya mendukung melalui tanda tangan, aksi tetap berjalan demi membela kepentingan masyarakat.

“Jangan sampai masyarakat menilai bahwa mahasiswa hanya ikut-ikutan saja, ini murni kita lakukan atas kemauan sendiri,” ujar Penanggung Jawab Aksi, Zuaji.

Zuaji mengaku, keikutsertaan mahasiswa dalam aksi beberapa waktu lalu memegang kesepakatan awal bahwa penolakan kenaikan tarif adalah harga mati. Namun, di tengah perjalanan ada perubahan kesepakatan.

“Kami tetap mengacu pada tuntutan yang disepakati bersama di AMBM. Sesuatu hal terjadi di luar dugaan, bahwa ada namanya lobi-lobi atau negosiasi. Kami sebagai mahasiswa jika sudah keluar dari tuntutan awal kami tetap menarik diri,” tuturnya.

Kebijakan pemerintah menaikkan tarif air menurutnya sama sekali tidak rasional. Meski kondisi keuangan Kota Bontang saat ini cukup memperihatinkan.

“Ketika pemerintah kesulitan dalam keuangan, lalu apakah yang diutamakan pemerintahnya, sementara rakyatnya lebih tercekik,” ucapnya.

Baca juga : Mediasi Bahas Penundaan Kenaikan Tarif Air Diwarnai Aksi Walk Out

Menanggapi kesepakatan antara pemerintah dengan AMBM untuk menunda kenaikan tarif air setelah lebaran, Muhammad Arisaldi Ahdar salah satu dari mahasiswa menjelaskan, kesepakatan tersebut sangat tidak masuk akal dan mengapa secepat itu keputusan pemerintah bisa berubah.

“Waktu perwakilan AMBM melakukan mediasi dengan pemkot dan anggota dewan di ruang rapat DPRD Bontang, ada bahasa bahwa untuk mencabut kebijakan pemerintah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tahapan yang harus dilalui. Nah, kenapa waktu pertemuan di warung kopi, kebijakan itu bisa langsung ditunda sampai lebaran nanti," pungkasnya.

Reporter : Arsyad Mustar    Editor : Benny Oktaryanto

Apa Reaksi Anda ?

0%0%34%0%0%34%0%34%


Comments

comments


Komentar: 0