EKSPOSKALTIM, Sangatta - Krisis air bersih di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Bontang mendapat atensi khusus dari DPRD Kutim.
Kamis (5/10) siang, rombongan DPRD Kota Bontang menyambangi kantor DPRD Kutim. Kedatangan rombongan yang dipimpin Ketua DPRD Bontang Nursalam itu disambut baik oleh Ketua DPRD Kutim Mahyunadi.
Selain Nursalam tampak pula Ketua Komisi II DPRD Bontang Ubayya Bengawan, dan anggota Komisi II Bakthiar Wakkang.
Kedua perwakilan lembaga yang berbeda daerah itu tampak akrab antara satu dengan yang lainnya. Para wakil rakyat Kota Taman ini ingin meminta partisipasi Pemkab Kutim mengenai krisis air di Lapas Bontang.
Lebih dari 50 persen atau sekira 500 warga binaan permasyarakatan (WBP) di Lapas Bontang adalah WBP titipan dari Kutim.
Perusahaan lokal di Bontang dan Kutim diminta untuk menyalurkan bantuan terkait penyediaan air bersih bagi para WBP.
Ketua DPRD Kutim Mahyunadi mengatakan, siap membantu mengakhiri permasalahan krisis air ini.
"Mungkin selama ini jika orang Bontang saja di sana (Lapas) cukup, karena banyak orang kutim kita patut membantu dan meringankan beban," kata politikus Golkar itu.
Bantuan yang dimaksud, yakni dengan melalui dana hibah antar pemerintah atau meminta bantuan dari perusahaan. Menurutnya, jika hibah tentu kurang tepat mengingat kondisi defisit saat ini.
"Soal ini sudah sampai ke bupati Kutim, dan bupati akan menyurat ke PT Indominco Mandiri (IMM) untuk melengkapi kekurangan fasilitas dan kebutuhan di Lapas sesuai ajuan DPRD Bontang," tandasnya.
Sebagaimana diketahui saat ini akibat krisis air bersih itu pihak lapas mesti berutang ke PDAM Tirta Taman sebesar Rp 146 juta untuk periode Februari hingga Juni 2017.
Sumur di lapas sudah tak mampu memenuhi kebutuhan air yang terus membengkak. Belanja air meningkat signifikan lantaran Lapas Bontang saat ini dihuni 829 WBP.
Sementara, anggaran belanja air lapas tahun ini hanya mampu membayar tagihan air untuk Januari, dan sisa tunggakan di tahun lalu.
Kapasitas ideal Lapas Bontang sebenarnya hanya mampu menampung 374 warga binaan saja. (Adv).









Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !