EKSPOSKALTIM.com, Bone - Kepolisian Resor (Polres) Bone menggelar apel tiga pilar dalam rangka menciptkan situasi yang aman dan kondusif menjelang tahun baru dan pesta demokrasi 2019, di lapangan upacara Mapolres Bone, Kamis (13/12/2018).

Apel ini diikuti jajaran Polres Bone, Dandim 1407 dan Pemerintah Kabupaten Bone mulai dari tingkat atas (Kabupaten) sampai tingkat bawah (Desa/Kelurahan). Dipimpin langsung Bupati Bone, H Andi Fahsar M Padjalangi.

Baca juga: Musim Hujan, Kapolres Bone Imbau Masyarakat Waspada Potensi Bencana

Dalam arahannya, Bupati Bone mengatakan pelaksanaan apel tiga pilar merupakan salah satu wujud sinergitas Polri, TNI dan Pemerintah di dalam melaksanakan tugas yang diembang masing-masing.

“Karena tugas yang kita emban kan sasarannya semua ke masyarakat. Ketika dari tiga pilar ini yang tidak bisa bersinergi, yakin dan percaya, masyarakat atau rakyat akan kecewa,” pungkasnya.

Dari itu, kata Fahsar, perlu menjaga sinergitas agar senantiasa kokoh, sehingga menimbulkan kesan dan harapan di masyarakat bahwa pemerintahan akan solid.

“Untuk itulah, apel tiga pilar ini kita laksanakan untuk menyongsong kegiatan-kegiatan yang akan kita laksanakan ke depan, yang tentu akan berorientasi juga kepada tiga pilar. Di antaranya pilar keagamaan, pilar sosial, dan pilar politik,” paparnya.

Dijelaskan lebih lanjut, pelaksanaan natal dan tahun baru yang sebentar lagi akan dilaksanakan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang orientasinya keagamaan.

“Di sini (momentum ini) kita harus memperlihatkan solidaritas kita, kekuatan kita bahwa kita eksis dalam melaksanakan menjaga kedaulatan ini,” ujarnya.

Ia mengimbau untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dalam menyongsong natal dan tahun baru, dengan menghargai umat beragama (non muslim) yang melaksanakannya.

“Dan yang lebih penting lagi, kita ciptkan situasi kantibmas, bagaimana menciptakan situasi kantibmas? Di sinilah perannya bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, Bhabinsa, Bhabinkatibmas, Lurah, Desa, Camat, Kapolsek dan Danramil” imbaunya.

Menurutnya, kondisi gejolak di tingkat bawah dapat diredam jika para pilar dari tingkat kecamatan hingga desa/lurah senantiasa menunjukkan kekompakannya atau sinergitasnya.

“Dikomunikasikan apabila ada hal yang memperlihatkan tanda-tanda. Karena kondusifnya satu tempat, tidak bisa diukur dengan ketenangan keadaan. Tapi kondusifnya satu tempat, diukur dari bagaimana langgennya dan harmonisnya pemerintah dan masyarakat,” pesannya.

Terkait dengan pelaksanaan demokrasi Pemilu 2019, Bupati menilai bahwa pesta demokrasi inilah yang paling berat dilakukan lantaran ada 5 kertas suara yang akan diberikan kepada pemilih.

Baca juga: Suguhkan Aneka Olahan Pisang, Cafe Raja Banana Recomended di Bone

“Memilih kepala desa saja dengan satu kertas suara, ada yang perhitungan suaranya bahkan sampai pagi, bagaimana kalau lima kertas suara,” tukasnya.

Olehnya, ia berpesan untuk perbanyak sosialisasi, namun tidak terlibat dalam politik praktis dengan ikut mengkampanyekan calon tertentu. Dan terpenting, kata dia, para pilar yang akan terlibat dalam menyukseskan pemilu tersebut harus menyiapkan fisik yang prima.

Dari pantuan media ini, hadir dalam apel 3 pilar tersebut yakni Bupati Bone, Kapolres Bone, Dandim 1497 Bone, Kejari Bone, Kapolsek, Danramil, Camat, Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkantibmas se-Kabupaten Bone.

Video Terkini EKSPOS TV: Sekilas Profil Kesehatan Kota Bontang

ekspos tv