19 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Minim Data, Pertemuan Tim Panja Sengketa Lahan dengan KPC Antiklimaks


Minim Data, Pertemuan Tim Panja Sengketa Lahan dengan KPC Antiklimaks
Pertemuan antara Panja Sengketa Lahan DPRD Kutim dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) di ruang rapat lantai I DPRD, Rabu (27/9). Ekspos Kaltim/Arsyad

EKSPOSKALTIM, Sangatta - Pertemuan antara Panitia Kerja (Panja) Sengketa Lahan DPRD Kutim dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC) di ruang rapat lantai I, Rabu (27/9) kemarin berjalan tak sesuai harapan. 

Hal itu karena pihak perusahaan tambang batu bara itu tak membawa data untuk disandingkan dengan data yang dipegang Panja. 

Beberapa catatan berisi kronologis munculnya peristiwa kasus lahan sempat dibacakan Djarot, salah seorang perwakilan PT KPC.

Belum selesai membacakan, Herlang Mappatiti. ketua Panja memotong penyampaian itu dikarenakan apa yang disampaikan serupa dengan yang sering dipaparkan sebelumnya.

"Kalau cuman cerita-cerita siapa pun bisa. Yang kita butuhkan data dari KPC," kata Herlang dalam pertemuan itu.

Selain Herlang, sejumlah anggota Panja lainnya juga hadir dalam pertemuan tersebut. Yakni, Angga Redi Niata, Piter Palinggi, dan Yusuf T Silambi.

Ia menambahkan, Panja telah mengantongi banyak data dari eks Kelompok Tani Karet Lestari dan seluruh intansi terkait. Bahkan saat proses pengumpulan data, pihaknya menyiapkan dua alat perekam video dan dibantu lima staf.

“Tak ada lagi yang bisa membantah pernyataannya, kami rekam kok. Jadi kalau KPC tidak bawa data-data, ibaratnya berat sebelah karena kami pegang data,” ucapnya.

Sebelum mengundang manajemen perusahaan dalam pertemuan ini, panja sudah mengingatkan agar membawa data yang lengkap.

 

Baca: Geram Marak Sengketa Lahan, Herlang Mapatiti: Ada Kesalahan Sistem, Kita akan Tindak Tegas

Namun pada kenyataannya pertemuan menjadi tidak efektif karena salah satu data penting tak ada. Yakni bukti pembayaran pembebasan lahan.

Data tersebut penting untuk mengurai runyamnya persoalan ini. Pasalnya, ada beberapa indikasi sehingga persoalan ini terjadi.

Pertama, bisa saja terjadi salah pembayaran akibat proses verifikasi yang tak tepat. Kedua, ada kemungkinan oknum aparat yang bermain dengan mengeluarkan surat kepemilikan lahan yang tumpang tindih.

Adapun kemungkinan lain, terdapat mafia yang mengambil keuntungan dengan mendorong terjadinya sengketa.

Karena rapat tidak berjalan sesuai harapan, Panja kembali menjadwalkan pertemuan dengan manajemen KPC minggu depan. Setelah itu Panja akan mengundang seluruh pihak terkait untuk duduk satu meja.

"Bukan sekedar cerita saja. Kita butuh data yang pasti," tukas politikus Hanura itu. (adv)

 

Reporter : Arsyad    Editor : Fariz Fadhillah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0