EKSPOSKALTIM, Tenggarong - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus mencari tiga awak kapal pemuat batu bara yang hilang setelah KM Fadil Jaya 12 tenggelam di perairan Muara Pantauan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Dari delapan orang di kapal, lima berhasil ditemukan selamat, sementara tiga lainnya masih belum diketahui nasibnya.
“Kami bersyukur lima korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Namun pencarian terhadap tiga korban lainnya tetap kami lanjutkan hari ini,” ujar Komandan Rescue Basarnas Balikpapan, Aurelius Godja, di Muara Pantauan, Jumat (31/10).
Penemuan lima korban berkat koordinasi dan kerja sama efektif seluruh unsur yang terlibat di lapangan. Godja menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu operasi pencarian dan pertolongan tersebut.
Sebelumnya, KM Fadil Jaya 12 dilaporkan tenggelam pada Minggu (26/10) dini hari setelah dihantam ombak besar di perairan Muara Pantauan, Kecamatan Anggana, Kukar. Kapal bermuatan batu bara itu membawa delapan awak saat berlayar di tengah cuaca buruk.
Begitu laporan diterima, tim SAR gabungan langsung dikerahkan menggunakan sejumlah peralatan laut dan pendukung untuk menyisir area pencarian.
“Pada Kamis kemarin, pencarian dilakukan dengan metode penyisiran di area seluas sekitar 1.565 nautical mile persegi. Unsur yang terlibat meliputi Basarnas Balikpapan, Polairud Polda Kaltim, potensi SAR Kukar 112, serta kerabat korban,” kata Godja.
Upaya itu akhirnya membuahkan hasil. Sekitar pukul 17.45 Wita pada Kamis sore, tim menerima informasi dari keluarga korban bahwa lima orang, Rizki, Wandi, Rahman, Ardi, dan Sahar, ditemukan dalam keadaan selamat oleh kapal tugboat Asensus 23 di perairan Mamuju Tengah.
“Para korban telah dievakuasi ke Pelabuhan Budong untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Sementara tiga lainnya, termasuk nakhoda kapal, masih dalam pencarian,” ujarnya.
Cuaca di sekitar lokasi pencarian pada hari ketiga operasi dilaporkan berawan dengan angin relatif stabil. Meski tanpa hambatan besar, tim tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat luasnya area pencarian dan arus laut yang kerap berubah.

