EKSPOSKALTIM.COM, Bontang - Sedikitnya 580 pencari kerja memadati Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang hanya dalam kurun waktu 3 hari, sejak Rabu (12/2) hingga Jumat (14/2/2020), untuk memasukkan berkas lamaran pekerjaan.
Hal itu terjadi lantaran menurut Kepala Kepala Seksi (Kasi) Penempatan dan Bimbingan Jabatan Disnaker Bontang, Lili Wasmuji, bahwa sejak pertengahan Februari ini banyak perusahaan di Kota Bontang membuka lowongan pekerjaan.
Pekan lalu, PT Yepeka Usaha Mandiri (YUM) membuka lowongan pekerjaan. Tepatnya selama tiga hari sejak Rabu sampai Jumat. PT YUM membutuhkan sebanyak 580 karyawan guna keperluan Turn Around (TA).
“PT YUM paling banyak membutuhkan tenaga kerja,” tegas Lili.
Selain PT YUM, ada 8 perusahaan lain yang siap menerima tenaga kerja. Di antaranya PT Anugrah Mentari Perkasa membutuhkan 7 karyawan, PT Central Teknisi Perkasa butuh 14 karyawan, PT Pilaren membuka lowongan untuk 6 karyawan dan ada pula PT Mandiri Sejahtera Corporindo membutuhkan 8 karyawan.
Perusahaan lainnya PT Kuantum Energi Khatulistiwa membuka lowongan mencari 14 karyawan, PT KNE membutuhkan 10 karyawan, PT CPO EUP 12 karyawan, dan terakhir PT Karya Indo Utama butuh 49 karyawan.
“Semua berkas lamaran tersebut dimasukkan melalui Disnaker. Info lebih lengkapnya bisa datang langsung ke Kantor Disnaker,” beber Lilik.
Lilik menyebutkan tahap pertama dari info lowongan kerja ini dengan memasukkan berkas lamaran melalui Ddisnaker Setelah terkumpul sesuai kebutuhan perusahaan bersangkutan, Disnaker akan menyerahkan berkas tersebut ke perusahaan terkait untuk melakukan seleksi.
“Sistem ini merupakan inovasi Disnaker sejak 2018 silam,” jelasnya.
Sistem tersebut merupakan sistem satu pintu. Di mana setiap perusahaan membuka lowongan pekerjaan, maka lamaran harus diserahkan ke Disnaker terlebih dahulu. Tujuannya untuk meminimalisirpermasalahan-permasalahan yang kerap terjadi saat proses penerimaan karyawan. Lantaran berdasarkan pengalaman selama ini, apabila pencaker langsung memasukkan lamaran ke perusahaan kerap terjadi masalah.
“Alhamdulillah sejak sistem satu pintu ini diterapkan, permasalahan dapat ditekan,” pungkasnya. (adv)

